Thursday, April 20, 2023

Kumpul Keluarga di Lembang sebelum ada Omicron

 Sekarang sudah normal lagi ya kayak biasanya, cerita tersisa tahun 2021 lalu.

Bulan November 2021 pecah telor, akhirnya kumpul-kumpul  lagi setelah sekian lama ga kumpul, requestnya mama ibu akhirnya terwujud, beliau maunya  ga di hotel, kalau di hotel jatuhnya mager dikamar muluk , jadinya  sewa Villa 2 malam deh kumpul  semua anaknya mamanya Ibu dari no 1 sampe no 5 beserta menantu dan cucu-cucu, hmm kalau jaman dulu kita cuma ber 7, orangtua dan 5 anak, sekarang mamanya ibu punya cucu 11, Cucu satu-satunya yang sempat diliat angku (papa nya ibu)adalah cucu pertama ketua suku mas jek yang jadi satu-satunya yang absen di acara ini karena sedang berjuang demi masa depannya nun jauh di Daejeon Korea Selatan sana,  sekarang keluarga kita lumayan  banyak yaa, rame euyy kalau pada kumpul, alhamdulillah.

Mom and her Children


Bolu subuh2 udah bangun



Dari total 11 cucu, 1 lagi merantau, 1 ngambek kebanyakan foto2 pas sessi ini ga mau foto lagi 😅

Jadi ngapain aja disana, sampe-sampe di Lembang disambut hujaan deras, dan pas juga jamnya jam makan siang,  jadi makan siang di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe, hujan deras sekali dan dapat tempat makanannya lumayan paling ujung gitu.

Pagi2 foto session di Villa, lanjut ke dusun bambu buat makan dan main-main disana, wah seru deh, anak-anak senang sekali karena dah lama dirumah saja.



 

Sehabis luch main-main dulu nih, ada panahan, Flying Fox dan lain-lain  




Iconnya dusun bambu

Singkat dan padat tapi tetap seru juga jalan-jalan keluarga besar kita.


Wednesday, March 30, 2022

Dibuang Sayang

Beberapa Informasi  Picture Covid-19 :


 

 Juni 2021




 
Juli 2021




Agustus 2021





Tuesday, July 27, 2021

Jalan-jalan agak jauhan dikit karena Vaksin

Terlepas dari kondisi Juni bulan lalu dan Juli ini, hoping keadaaan semakin membaik ya, jadi kalau pada periode awal Pandemi tahun lalu yang positif covid masih sedikit, mulai Juni lalu nampaknya sudah banyak sekali yang positif covid dilingkungan kita terutama diwilayah Jakarta Timur sini. 
 
 
Sampai dapat rekor dunia yang ga bagus ini.

jadi dari April, Mei, Juni ibu sudah masuk WFO lagi, 2 minggu berturut2 masuk, 2 minggu lagi libur, mulai akhir Juni sudah mulai ada kecendrungan mulai meningkat  kasus harian dan akhirnya ada pengumuman PPKM  darurat Sejawa Bali 3 - 20 Juli 2021 lalu,yang disambung PPKM Level 4 untuk DKI Jakarta, daripada bingung - bingung ya dipatuhi aja anjuran Pemerintah untuk mengurangi mobilitas, beneran lho kasian sama Nakes sebagai garda terdepan, kita masih bersyukur masih gak kemana-mana dirumah aja, mereka harus tiap hari berhadapan ma keriuhan di Rumah Sakit, saat lagi banyak-banyaknya bahkan ga ada istirahatnya, kerja gak ada libur dan sampai malam pulaks, ini pengalaman pribadi adik ibu si ti yang kerja di RSUD di Jakarta sebagai dr Spesialis Paru, moga sehat  sehat terus ya bu dr dan juga para nakes semuanya.

Balik ke Vaksin ya,dirumah ibu yang pertama vaksin, dari tempat kerja.  Kalau dirumah belakang nenek sudah vaksin karena kan Lansia didahulukan dan TU sudah vaksin karena dia Pegawai Pemerintah. Dan tempat vaksinnya jauh juga nih dari rumah, diluar kota alias di Depok, secara sudah lama gak keluar rumah karena WFH dari Maret tahun lalu dan saat dapat jadwal vaksin di bulan puasa  itu dah setahun ya gak kemana-mana, bener-bener di rumah aja, sempat keluar rumah awal tahun untuk urusan buat Visa di mas Jek, dan keperluan dia untuk persiapan berangkat kuliah, selebihnya di rumah saja.  Dan akhirnya waktu vaksin pertama tiba juga di hari Senin bulan Ramadhan itu, bener-bener jalan - jalan,ternyata di RS UI pas barengan ada beberapa perusahaan yang karyawannya vaksin disitu dan juga untuk lansia jadinya rame sekali, datang jelang jam 09.00 sudah dapat nomor antrian 175 padahal baru dimulai jam 08.00 WIB, hmm pada semangat nih nampaknya.
 
 
Senangnya ketemu teman padahal gak janjian

 
setelah di creening, dikasi pertanyaan-pertanyaan sedang flu apa engga, alergi obat apa dll akhirnya dapat scan suhu tubuh dan lanjut untuk penantian berikutnya.


cukup tertib walaupun rame dan masih berjarak

Setelah itu dipanggil, ditanya KTP dan dapat nomor lagi untuk step selanjutnya yang ternyata diukur tensi


Pas dipanggil nama untuk tensi, tensinya 130/65, terus menunggu lagi  deh  harus konsen ini perhatikan pengumumannya karena setelah tensi ini, saatnya untuk divaksin, lebih kurang jam 11 akhirnya di vaksin juga, semalam deg degan karena ini kan pas lagi puasa ramadhan ya dan takut juga disuntik, eh pas disuntik vaksin gak berasa sakit lho, jarumnya kecil, langsung diminta pindah keruangan selanjutnya dan dapat nomor 260 disini menunggu 30 menit untuk observasi setelah vaksin.
 



Setelah 30 menit ditensi lagi dan jadinya 118/87 dan dapat print selembar kertas untuk jadwal vaksin kedua sebulan lagi, hmmm beda ya, kalau pas teman ibu  pas observasi tensi awal sama ma tensi setelah vaksin, selesai deh 11.30 dah otw rumah kita, kali ini mau langsung masuk tol jadi ke Margonda raya deh sekalian sebelum masuk tol ada yang kepengin roti unyil, sekarang tambah unyil ya rotinya, sekalian deh jadi belanja  macam-macam di pom bensin itu.


Pulang kerumah perjalanan lancar,hati senang sudah beli risol frozen, roti unyil dll he he he dan setelahnya tidak ada efek apa apa selain pegal


Sebulan kemudian, saatnya vaksin kedua, kali ini cepat sekali nih selesainya, pakai yang drive thru, jam 8 mulai jam 9 kita udah meninggalkan tempat parkiran, waktu observasi juga lebih singkat cuma 15 menit saja setelah divaksin dan lupa berapa tensinya pas vaksin dua padahal dicek dua kali juga dan kali ini jajannya cuman diparkiran aja pas observasi ada yang jualan nawarin susu almond dan snack2, hmm akhirnya beli susu almondnya aja.
baju vaksin 1 dan vaksin 2 samaan nih, karena cuma baju itu yang gampang untuk keperluan vaksin

Akhirnya ada foto pas lagi divaksin, yang pertama cuma masuk sendiri dan ruangan sempit sekali cuma muat berdua dokternya, tapi tetap ya  masi harus prokes, kurangi mobilitas dan pake masker, jangan jalan2 dulu deh nunggu kondisi membaik dulu ya

trus gak usah pilih - pilih vaksin, yang ada aja dulu ya, update dirumah kita sudah pada vaksin nih kecuali si bolu raffa yang usianya masih belum 10 tahun, yang lengkap baru ibu aja 2 dosis, ayah dan abangnya serta art pulper kita vaksin di Puskesmas dekat rumah pakai pakai Astra Zeneca, si ay 6 jam setelah vaksin demam tinggi semalaman,perlu 3 hari setelah vaksin baru bisa masuk kerja ke kantor lagi, kk fai dah dapat vaksin pertama juga sama kayak ibu sinovac, ibu dan fai gak berasa apa-apa nih cuma pegal aja setelah di vaksin dan si mas di Korea sana nampaknya belum dapat jadwal vaksin jadi belum tau kapan di vaksinnya.
 
 
Teman-teman gimana, sudah pada vaksin belum?



Jadwal pelaksanaan 4 tahap penerima vaksin Kemenkes juga menetapkan 4 tahapan prioritas penerima vaksin. Untuk tahap 1 dan tahap 2 dilaksanakan pada Januari hingga April 2021, sedangkan tahap 3 dan tahap 4 dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022. Alasan dilakukannya vaksinasi dalam 4 tahapan karena mempertimbangkan ketersediaan, waktu kedatangan, dan profil keamanan vaksin. Berikut rincian pelaksanaan vaksinasi Covid-19: Tahap 1 Sasaran vaksinasi Covid-19 tahap 1 adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Tahap 2 Sasaran vaksinasi Covid-19 pada tahap ini adalah petugas pelayanan publik yakni Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal. Kemudian, para pekerja di bidang perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pada tahap 2, penerima vaksin Covid-19 juga termasuk kelompok usia lanjut atau berusia 60 tahun atau lebih. Tahap 3 Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 3 adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Tahap 4 Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin. Tiga kelompok yang akan divaksinasi pertama Diberitakan Kompas.com, Kamis, (7/1/2021), ada tiga kelompok besar yang pertama kali akan mendapat vaksinasi Covid-19. Kelompok pertama, pejabat publik pusat dan daerah, termasuk presiden. Kelompok kedua yakni, pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan, dan pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah. Terakhir, yakni kelompok tiga yang merupakan tokoh agama di daerah. Mereka yang akan divaksin pada tahap awal diharapkan dapat menjadi panutan baggi masyarakat agar tidak ragu untuk divaksin. Pemerintah menjamin menyediakan vaksin yang aman dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tahapan Vaksinasi Covid-19 dan Jadwal Pelaksanaannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/09/200200965/4-tahapan-vaksinasi-covid-19-dan-jadwal-pelaksanaannya?page=all.
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Untuk tahap 1 dan tahap 2 dilaksanakan pada Januari hingga April 2021, sedangkan tahap 3 dan tahap 4 dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022. Alasan dilakukannya vaksinasi dalam 4 tahapan karena mempertimbangkan ketersediaan, waktu kedatangan, dan profil keamanan vaksin. Berikut rincian pelaksanaan vaksinasi Covid-19: Tahap 1 Sasaran vaksinasi Covid-19 tahap 1 adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Tahap 2 Sasaran vaksinasi Covid-19 pada tahap ini adalah petugas pelayanan publik yakni Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal. Kemudian, para pekerja di bidang perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pada tahap 2, penerima vaksin Covid-19 juga termasuk kelompok usia lanjut atau berusia 60 tahun atau lebih. Tahap 3 Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 3 adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Tahap 4 Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tahapan Vaksinasi Covid-19 dan Jadwal Pelaksanaannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/09/200200965/4-tahapan-vaksinasi-covid-19-dan-jadwal-pelaksanaannya?page=all.
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
hap 1 Sasaran vaksinasi Covid-19 tahap 1 adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Tahap 2 Sasaran vaksinasi Covid-19 pada tahap ini adalah petugas pelayanan publik yakni Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal. Kemudian, para pekerja di bidang perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pada tahap 2, penerima vaksin Covid-19 juga termasuk kelompok usia lanjut atau berusia 60 tahun atau lebih. Tahap 3 Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 3 adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Tahap 4 Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tahapan Vaksinasi Covid-19 dan Jadwal Pelaksanaannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/09/200200965/4-tahapan-vaksinasi-covid-19-dan-jadwal-pelaksanaannya?page=all.
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
hap 1 Sasaran vaksinasi Covid-19 tahap 1 adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Tahap 2 Sasaran vaksinasi Covid-19 pada tahap ini adalah petugas pelayanan publik yakni Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal. Kemudian, para pekerja di bidang perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pada tahap 2, penerima vaksin Covid-19 juga termasuk kelompok usia lanjut atau berusia 60 tahun atau lebih. Tahap 3 Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 3 adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Tahap 4 Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tahapan Vaksinasi Covid-19 dan Jadwal Pelaksanaannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/09/200200965/4-tahapan-vaksinasi-covid-19-dan-jadwal-pelaksanaannya?page=all.
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Friday, December 11, 2020

Trip Road yang lalu

 Update pandemi hari ini di Google News
 
Stay safe dan jangan lupa pakai masker dan jaga jarak
 
Gak terasa ya sudah hampir setahun lalu waktu kita trip road sampai Bali sana, tahun ini tanpa pernah terduga terjadi pandemi Covid 19 yang merubah semuanya, tahun ini nampaknya kita  dirumah saja, aktivitas anak-anak masih kuliah dan sekolah dirumah saja, untuk sekolah dan kuliah tahun depan masih belum tahu apakah masih tetap online ataukah sudah tatap muka.
 
Tahun lalu karena liburannya lama jadi diputuskan yang jauh sekalian biar puas dan pertimbangan tahun ini si mas jek sudah kuliah jadi takutnya jadwalnya beda dengan adik-adiknya. Kalau biasanya dadakan banget, kali ini lumayanlah rencananya sudah ada 3 minggu sebelumnya, tapi tetap ya booking hotelnya dadakan, hanya yang di Banyuwangi dan Bali saja kita booking sebelum berangkat, di Banyuwangi kita menginap semalam di Hotel Aston dan 4 malam di Hotel San Quest, sisanya pesan dadakan jelang sampai ditempat tujuan, awalnya saat berangkat subuh, perkiraan di Waze jakarta - Surabaya bisa ditempuh dalam waktu 8,5 jam tetapi ternyata tidak sesuai dengan perkiraan. 5 jam aja baru sampai Pekalongan euyy, jadilah istirahat sekalian melepas rindu sama Tauto/Soto Pekalongan. Selesai makan soto, ketemuan bentar sama Sepupunya 3 boys, benar-benar bentar, nungguin mereka dari Comal sampe Pekalongan lumayan lama juga karena macet. 
 
Day 1 First Stop
Jelang sampai Surabaya baru pesan hotel buat istirahat sebelum  lanjut perjalanan, Surabaya lumayan macet sekitar jam 18 baru sampai hotel, dari jam 5 subuh berangkat perjalanan sampai Surabaya ditempuh selama 13 jam dah plus berhenti-berhentinya, kita pesan hotel di seberang Tunjungan Plaza, hotel 88 namanya, lokasi strategis dan nyaman dan bersih dan ada wifinya.
 
si bolu

Jam 9 pagi dari Surabaya baru jam 18 sampai di Banyuwangi lewatnya kawah Ijen, pemandangannya seru banget tapi deg deg an kok gak sampe-sampe ya, setelah 9 jam akhirnya bisa istirahat lagi.
 

saking lebatnya hutannya dan lama-lama jalannya semakin kecil, jadi takut ketemu Dinosaurus deh

 
 
 Nyaman sekali di Aston Banyuwangi, sayangnya cuma menginap semalam.
 
langsung nonton TV
 
Baru jam 11 WIB siang kita meneruskan perjalanan, pertama kali anak-anak naik kapal gede begitu nyebrang ke pelabuhan Gilimanuk, dan akhirnya jam 21 waktu Bali baru sampai hotel kita, 11 jam saja lumayan sekali tersendat2 jalannya setelah menyebrang, waw banget deh diperjalanan.
 
Nyebrangnya berasa sebentar banget, karena pas bagian buntut terus begitu kita masuk, gak lama kapalnya jalan, jaman dulu naik kapal feri nyebrang Merak Bakauheni lama banget rasanya.
 


 
 
Anak-anak pertama kalinya naik kapal laut gini



Kapal saat nyebrang ke Ketapang

Pemandangan kayak gini bikin seger

Banyuwangi cakep banget


 

Disini sampai 4 malam kedepan

Makan di Jimbaran,nampaknya semua orang  ingin makan malam dan menikmati sunset


iseng iseng foto orang yang lagi pose dari tempat duduk

 
Suara Ambulance masih aja sering terdengar dari rumah, dan tetangga terdekat sudah ada yang  positif Covid-19, rata-rata kepala keluarga terkena dari cluster kantor,semoga tahun depan keadaan semakin membaik buat kita semua, tahun ini adalah tahun yang berat, begitu banyak kehilangan di tahun ini,  dan bagaimana pandemi membuat semuanya berubah, semoga tahun depan keadaan semakin membaik dan semua teman-teman tetap diberikan kesehatan dan kebahagiaan, Aamiin.

Monday, October 05, 2020

Roti di Bulan ke 6 WFH

Di awal bulan Oktober tetiba pengen ngeroti nih, karena seringnya bantet saat buat roti, jadi malas deh buat Roti disamping itu kita ada langganan Bapak yang keliling jual Roti Tan Ek Tjoan yang rotinya enak-enak, biasa beli roti tawar yang harganya  Rp 13 Ribu, roti sobek isi keju dan coklat  harga 15 Ribu  dan coklat serta donatnya yang harganya Rp 7 ribuan, benaran enak deh donatnya gak kalah sama donat Monami Bakery  yang biasanya kita absen kalau kita mampir kokas jaman sebelum pandemi dulu,kadang kadang juga beli Roti Gambang juga atau Roti Bim Bam yang montok itu harganya Rp 20 Ribu, biar gak ada isinya, rotinya enak dan lembut.

Biasanya di weekend si Bapak Libur jualan, dan kebetulan juga sempat mampir sebelumnya ke blognya mba Denny liat roti-rotinya yang pakai ragi alami, waw kagum banget ...jadi nampaknya  saat yang tepat nih nyoba buat Roti sendiri,langsung tambah kepingin nyobain buat roti pas liat bisa buat roti pakai Chopper Mitochiba, kebetulan ibu punya  choppernya, karena biasanya kalau  pakai mixer biasa kan lama kalisnya, sampe mixernya bau kebakar belum kalis juga adonanya he he he he, mau pakai tangan duh engga sabar deh nguleninnya.

Dicek semua kelengkapan bahannya ada semuanya, langsung tancep deh, buatnya gampang bahan kering semuanya dicampur dan diaduk2 begitu juga bahan basahnya, terus dicampur ma adonan Tangzhong(water rouxnya), sebentaran banget cuma beberapa menit aja  udah kalis adonannya lho. Yang lama memang saatnya mengistirahatkannya ya, yang pertama kali satu jam, terus dibulatin istirahat lagi adonannya 15 menit, baru dibentuk akhir, istirahat lagi 1 jam, manggangnya juga cepat dan lagi lagi ovennya beli merk yang sama, gini deh kalau dirumah saja kerjaannya suka liat IG Toko yeye yang suka buka PO, karena dekat rumah he he he ikutan juga deh beli oven dan kebetulan oven yang lama udah mulai agak agak erorr.  Resepnyaliat resep di youtube Diana Rahma yang  judulnya ini :

 
Resep Roti Tangzhong
Bahan-bahannya : 
Terigu (cakra) 290 gram 
Susu bubuk 5 gram 
Gula 30 gram 
Garam 6 gram 
Ragi 5 gram 
Susu cair 130 gram
Telur ½ butir
Margarin 25 gram 
 
Tangzhong ➡RESEP TANGZHONG Terigu 20 gram Air 100 gram
dicampur dimasak sebentar sampai jadi adonan pasta.

Langsung sold out rotinya euyyy.

Bentuknya masih belum bagus....yang penting enak ya

Besoknya nyoba lagi, hmm tetap laris.....asik juga ya ternyata buat roti itu.

 

Alhamdulillah senang ya kalau laris, anak-anak lebih suka roti daripada Cake nih, padahal ibunya suka banget buat Chiffon cake.

 

 


Wednesday, August 26, 2020

Cerita Asrama

Pertama kali jadi anak Asrama, beli kasur dan meja serta kursi dari otm yang anaknya udah lulus, pas rumahnya dekat dari sekolahan.
 
Tahun ke dua tetap di lantai 3, pindahan kamarnya dekat aja, tahun ketiga pindah ke kamar di lantai 1, sejak tahun kedua dan ketiga sudah jarang deh ikutan masuk ke kamarnya,.


Tahun ini sudah jadi anak kuliahan saja, tahun ini disebut angkatan 2020 Angkatan Corona karena tidak ada UN disemua jenjang dari SD sampai SMA, cepatnya waktu berlalu ya. 
 
Waktu awal-awal kita datang ke Kamar 302, 2 penghuni lainnya belum datang, dan barang-barang penghuni sebelumnya pun belum semuanya terangkut, jadinya agak berantakan gitu, pas kenalan sama OTM kakel, eh ditawarin beli kasur dan meja belajar serta kursinya dengan harga yang bersahabat, diajakin ke rumahnya dan lihat barangnya masih dalam kondisi yang bagus, cus langsung diangkut. Hi hi bayar aja belum lho....sebenarnya kalau gak mau beli itu semua juga gak masalah sih, ada kasur dan meja belajar serta kursi yang masih bisa dipakai.

Akhirnya menjadi seperti ini.



Kumpul Keluarga di Lembang sebelum ada Omicron

 Sekarang sudah normal lagi ya kayak biasanya, cerita tersisa tahun 2021 lalu. Bulan November 2021 pecah telor, akhirnya kumpul-kumpul  lagi...