Wednesday, April 29, 2020

Panic Buying,Tukang Sayur Keliling dan Ramadhan kali ini

Awal Minggu pertama dirumah saja setelah Pengumuman Bapak Gubernur DKI Jakarta Sabtu 14 Maret 2020 situasi masih kelihatan normal, begitu minggu berikutnya karena ada isu lock down, terjadilah sedikit kepanikan ibu - ibu komplek dimana tukang sayur keliling tidak nongol-nongol, siang sekali jam11 an barulah satu abang sayur lewat, itu dagangannya langsung diborong ibu-ibu, yang udah tinggal sedikit sayurannya langsung kosong melompong lho, ha ha ha ibu aja gak kebagian mau beli kacang panjang, pas ibu pegang eh ada ibu-ibu yang bilang yang itu punya saya he he he., nampaknya panik semua karena isu gak boleh ada tukang sayur keliling lagi itu.

Bulan Maret lalu, di supermarket di dekat tempat kita tinggal sempat kosong stok gula pasir dan minyak goreng, kalaupun ada dibatasi pembeliannya hanya boleh maksimal 2, kebijakan yang cukup baik ya, minggu kemarin belanja groceries  online  di Happy Fresh pembelian minyak goreng sudah tidak dibatasi, kalau gula masih dibatasi gak pa pa lah hitung-hitung mengurangi pemakaian gula ya, mau mengurangi sama sekali masih belum bisa.

Sampai saat  hari ini puasa ramadhan hari ke 6  tukang sayur keliling masih ada seperti biasa dan ibu - ibu  yang awalnya belanja masih santai gak pakai masker, sekarang mulai pakai masker dan jaga jarak, ibu sendiri sudah menemukan 2 tukang sayur langganan yang bisa dibayar transfer,yang satu ibu bayarnya duluan, nanti pesan via WA malamnya, siangnya dia antar taruh belanjaannya di teras, satu lagi mamang sayur langganan, bisa pesan via WA dan bayarnya transfer hari itu juga sehabis belanja, kalau yang ini khusus beli buah dan sayur yang suka  enggak ada di mba sayur langganan.

Efek domino pandemi ini begitu besar ya, banyak orang kehilangan pekerjaannya, belanja di supermarket sudah tidak kita lakukan lagi, karena kelurahan tetangga termasuk yang banyak kasus covidnya, belanja terakhir rasanya horor sekali, supermarket belum buka sudah banyak yang datang menunggu, jadi jam bukanya ternyata di mundurkan dan begitu buka banyak sekali orang masuk, kita belanja secepat dan seefisien mungkin,mau beli daging dan ayam gak jadi karena banyak orang mengerumun disitu.   Itu terakhir belanja ke Supermarket awal April abis itu pilih online aja.

Ramadhan ini juga serasa berbeda sekali, tarawih  kini dirumah saja, tidak ada ngabuburit cari takjil lagi, patuh deh gak jalan-jalan, keluar rumah terpaksa banget ya  pakai masker kain, biasanya ambil paket di Gardu pos Satpam keluarnya bentar aja dan dekat aja. Ramadhan ini jadi banyak merenung gak banyak ternyata yang kita butuhkan hanyalah kebutuhan dasar saja, gak mesti tiap minggu ngemall atau makan diluar atau shopping yang gak perlu dan lain-lainnya,

Hanya hal mendasar yang membuat kita bertahan dan menikmati hidup di situasi seperti sekarang.
Kebutuhan mendasar seperti sehat, aman, selamat, cukup makan, bisa tidur, bisa beribadah dan cukup cinta kasih keluarga itu hal paling penting saat ini.
Kita butuh apalagi selain itu semua?


Pinjam ini dari IGnya Erry, suka banget ma tulisannya diatas.

Berdiam dirumah terus jangan  bilang bosan ya,  jangan, kasian tenaga medis yang mesti berjuang diluar sana, spesial thanks to ti adik ibu dokter spesialis paru  yang sibuk banget di tempat kerjanya di RSUD di Jakarta,  semoga Allah selalu kasih perlindungan dan kesehatan.



Semoga pandemi  ini segera berlalu ya, kehidupan normal kembali tidak ada ketakutan dan juga kekhawatiran lagi, mamang mamang sayur dan mba sayur pada sehat semua, selama masih ada tukang sayur keliling rasanya tenang hati ini dan buat semua orang yang mesti keluar rumah untuk bekerja dan terutama orang-orang garda terdepan yang melawan Covid 19 semoga selalu dalam LindunganNya, Aamiin

2 comments:

  1. Kalau saya betah di rumah, Mbak. Apalagi kumpul keluarga begini. Tetapi, ya berharap pandemi segera berakhir juga. Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bun, saya betah juga dirumah tapi pengen segera berlalu ini pandeminya

      Delete

ikutan yuks

Kumpul Keluarga di Lembang sebelum ada Omicron

 Sekarang sudah normal lagi ya kayak biasanya, cerita tersisa tahun 2021 lalu. Bulan November 2021 pecah telor, akhirnya kumpul-kumpul  lagi...