Jembatan Darurat..takut dan ngeri, (terpaksa) harus berani.

Suatu pagi di bulan Maret, Ibu yang biasanya kalau berangkat kerja barengan si ay, tinggal duduk manis,  kali ini agak memble karena ay lagi dinas, jadi harus berangkat sendiri, adiknya Ibu si TU ngajakin naik kereta, ide yang bagus ya, dah lama  ibu gak naik krl, kebetulan juga sudah agak siang, pastilah jalanan Jakarta sudah menggila macetnya.

Perjalanan lancar, turun di stasiun Cikini, Ibu gak liat-liat jam langsung nyebrang jalan dan menuju jalur tembus ke kantor Ibu, Ibu dulu kadang suka turun di Stasiun Cikini, kalau kerja lembur di hari Sabtu, kalau hari biasa sih dulu sukanya naik bojong ekspress, jadi turunnya di stasiun Sudirman.  Ibu suka lewat sini, karena melewati Pasar Cikini, pasarnya unik, cuma jalan kecil memanjang, dan kanan kirinya orang berjualan, biasanya kalau lewat sini, ibu memperlambat langkah dan cuci mata, kadang - kadang tergoda untuk beli wortel yang segar, kadang beli kue cucur.

Hari itu, kagetlah Ibu karena jalan menuju jembatan yang biasanya lurus, diarahkan turun berbelok dan ternyata jembatannya dialihkan ke jembatan darurat ini, Ibu nih rada-rada penakut, kalau jalanan yang licin dan susahan dikit, mending memutar deh, tapi liat jam tangan kok waktu tinggal 15 menitan lagi, mana cukup kalau berbalik dan ganti haluan naik angkot, OMG, malesin banget deh.

Akhirnya, dengan mengucap bismillah, Ibu maju terus pantang mundur, kalau dipikir-pikir nekat juga deh, demi takut telat dan malas memutar, Ibu nekat menyebrangi jembatan kayak gitu, mana airnya kalinya lagi lumayan deras.

Giliran cerita ke Ay, diomelin deh Ibu, katanya mending juga cape memutar dan telat dikit daripada nyebrang yang bahaya kayak gitu...hadeeuhhh, iya deh, Ibu janji gak lagi-lagi.

Jum'at kemarin, Ibu gak barengan ay lagi, asik juga naik kereta ya, semua tarif angkutan umum naik sejak Juli lalu seiring naiknya harga BBM, hanya tarif KRL Komuter yang turun, kalau kereta Bekasi tidak terlalu menyeramkan penuhnya kayak kereta Bogor, dan masih cukup nyaman, ACnya masih berasa, Ibu juga nyobain beli sistem kartu barunya ya, Single Trip tiket harian berjaminan, kalau kartu gak di tap gak bisa keluar stasiun deh, hi hi canggih juga ya, secara kemarin-kemarin kan cuma karcis gitu yang diperiksa dibolongin pake Perforator,  Berhubung kalau naik KRL sampainya cepat sekali dan masih pagi banget, jadilah Ibu jalan kaki lagi sambil olahraga menyusuri Pasar Cikini sampai kantor, disamping Cikini Gold Centre masuknya dan kali ini dengan keadaan Jembatan yang sudah bagus, begini keadaannya Jembatannya sekarang.

 Dan ini sisa-sisa jembatan yang lama....