'Ketika Balita-ku Punya Adik'-Sempat Cemburu

Waktu ibu Hamil Adik Fai, usia si mas Dzaky sekitar 3 tahun 4 bulan, sedari usia mas Dzaky 2 tahun, sudah banyak yang menanyakan kepada Ibu, kapan mau kasih adik buat mas Dzaky….kalo si mas Dzaky sendiri sih umur segitu ditanya mau punya adik apa engga, jawabannya mantap  “enggak mau” .  Ketika hamil Fai, dan ibu beritahukan ke mas Dzaky, dia senang sekali dan bilang mau adik cowok biar bisa main bola.  Jika memungkinkan, ibu juga suka ajak si mas nemenin ibu di Klinik deket rumah, dia yang gak bisa diem, ikut-ikutan colak – colek kompinya Pak Dokter tuh.

Mas Dzaky sebagai calon kakak kelihatan sangat senang sebentar lagi punya adik, dan lebih kurang 3 bulan sebelum Fai lahir, lahirlah adik sepupu mas Dzaky yang pertama yaitu Rakha, ketika kita datang untuk melihat Rakha di RS, mas Dzaky senang sekali melihat Rakha dan bahkan menyanyikan lagu untuk Rakha, tenanglah ibu, berarti pengertian yang selama ini selalu ayah dan ibu  berikan ke mas Dzaky untuk menyayangi sang adik berhasil .

Tibalah saat melahirkan, ibu gak sempet pamitan ke mas Dzaky untuk melahirkan, tapi pamitannya mau periksa ke dokter aja saat itu, ibu berniat untuk memeriksakan kandungan ibu ke Dsog yang lain di Rumah Sakit yang lain, RSIA yang ibu tuju memang lumayan jauh dari rumah kita dan Rumah Sakit terakhir tempat ibu periksa.  Ternyata, hari itu juga, ibu harus melahirkan adik Fai di RSIA itu…..saat itulah pertama kalinya mas Dzaky bobo malam gak ditememani ma ibu, terhitung 4 malam dech ibu nginep di RS Sakit, masuk Senin siang dan baru pulang di hari Jum’at sore, untungnya ayah Edwin bisa nemenin bobonya mas Dzaky.   Di hari ke 3, ayah membawa mas Dzaky dan mba pengasuhnya datang menengok adik , yang ibu harapkan reaksinya tentu saja seperti reaksi dia ketika kelahiran adik sepupunya 3 bulan yang lalu, tetapi yang terjadi tidak seperti itu, mas Dzaky hanya diam saja ketika memandangi adiknya, hanya menjawab kalo ibu bertanya ke dia.   Reaksi mas Dzaky sewaktu Ibu dan Adik sudah pulang di hari Jum’at itu pun biasa – biasa saja, gak kelihatan senang punya adik, gak kelihatan juga gak sukanya, tapi jreng jreng , begitu dia mendapati foto besar selembar foto ibu bersama  ayah, dan adik, juga selembar foto adik berpose sendirian, dia meminta untuk melihat foto itu dan ketika semua perhatian tertuju ke adik, dia asik menusuk-nusuk  foto adik dengan pensil….......Ibu dah nangkap tanda – tanda kecemburuannya nih, ketika ditanyakan kenapa di rusak, dia bilang karena dia gak diajak berfoto, jadinya dia sebel…..Ibu dan Ayah paham kalo dia mulai cemburu, jadinya pembagian tugas yang sudah disiapkan, ibu tetep memperhatikan mas Dzaky dan jika ibu sedang sibuk ma adik, maka ayah yang harus siap sedia memberikan perhatiannya untuk sang kakak.  Jelang 1 bulan mau masuk kerja lagi, 2 mba adik kakak yang kerja di rumah tiba-tiba resign, nah momen kerepotan itu, dimana ibu antar mas ke sekolah sambil bawa adik di kereta bayinya, trus abis antar belanja sayur, trus pulang mandiin adik, masak dan jemput si mas lagi siang – siang sambil bawa adik membawa hikmah yang lain, mas yang tadinya cemburu banget ma adiknya, mulai bantuin ibu dorong kereta adik, dan dia bangga sekali kalo ada yang bilang kalo adiknya mirip sekali dengan dia.

Seiring berjalannya waktu, mas Dzaky menyayangi adik Fai, walau kadang sifat jahilnya suka muncul ke adik, ibu terharu banget waktu mas Dzaky sakit dan mesti dirawat , yang dia tanyakan terus adalah sang adik, “Kapan Fai kesini bu nengokin aku, aku kangen sama Fai”………..itu terus yang dia tanyain ke Ibu…...  Moga selalu sayang adik ya mas Dzaky, ayah ma ibu gak berkurang sedikitpun sayangnya buat mas Dzaky walaupun sudah ada adik, semoga kedua bocah ganteng  ibu akan selalu rukun  dan saling menyayangi . Amin 

Partisipasi dalam lomba menulis disini