Tidak semua anak memiliki hubungan
yang dekat dengan ibu, ini kisah seorang anak yang sedari kecil lebih merasa
jadi anak ayah, dan tidak merasa dekat dengan Ibu. Diusia sekitar 8 tahunan, dengan khayalan
masa anak-anak, dia merasa bahwa Ibunya yang sesungguhnya disembunyikan didalam Pohon
Asem, tempat anak itu, dan adik-adiknya serta teman – teman mereka biasa bermain di Kampung Penggilingan, sebuah kampung
di pinggiran Jakarta era tahun 1980-an, dan mungkin khayalan tingkat tingginya bermula
karena kecewa dan merasa tidak mendapat perlakuan yang adil sebagai seorang
anak, memiliki 4 anak perempuan dengan jarak
usia yang berdekatan nampaknya membuat ibunya itu sangat sibuk dan mengabaikan anak yang paling
besar, padahal anak yang paling besar sebenarnya usianya juga masih kecil.
Ketidakcocokan terus berlanjut sampai
anak itu menjadi remaja, semakin rumit saja rasanya kisahnya dengan ibunda
tercintanya,rasanya malu sekali disaat sudah remaja sang Ibu masih saja
menambahkan adik untuknya, 3 adik perempuan dan sekarang ditambah satu adik
laki-laki . Rasa tidak disukai dan tidak diperlakukan
secara adil semakin meningkat kadarnya, rasanya sampai kapanpun dia merasa sang
ibu tidak akan pernah mengerti dirinya.
Komunikasi selalu berjalan tidak baik dan selalu timbul salah pengertian
setelahnya, sang anak menjadi pemberontak dan merasa sang Ibu amat sangat tidak
mengerti dirinya.
Dia bertanya-tanya dalam hatinya, apakah mungkin dia bukan anak sang Ibu, dalam cerita dan kisah-kisah yang pernah didengar atau dibacanya, dia berkaca dan merasa bahwa wajahnya begitu mirip dengan sang ayah walau tidak terlalu mirip dengan ibunya. Mungkinkah dia hanya anak ayah saja dan bukan anak Ibu, rasa penasaran dan keingintahuan semakin meningkat kadarnya sampai akhirnya dia membaca nama ayah dan ibunya di akte kelahirannya,adalah ayah dan ibunya yang membesarkannya selama ini. Selesaikah masalahnya, ternyata tidak, penasaran tentu saja masih melanda.
Sampai akhirnya anak itu dewasa,
menikah dan saat-saat kelahiran anaknya yang merupakan cucu pertama ayah
dan ibunya, dia menyaksikan bagaimana
ibunya menunggui dia melahirkan, ya memang sang Ibu tidak menungguinya didalam,
tidak tega katanya. Masih timbul
prasangka, apakah memang ibunya tidak tega ataukah tidak mau, akhirnya terbukti
dikemudian hari setiap anak-anak perempuannya ataupun menantu perempuan satu-satunya melahirkan,
dia selalu ada untuk menunggui kelahiran cucunya, sudah 7 orang cucu yang
beliau selalu tunggu dengan sabar kelahirannya dan memang beliau
selalu menunggu diluar ruangan, alasannya masih sama , tidak tega. Dia memperlakukan sama baik anak ataupun
menantunya.
Ketika anaknya yang sulung mesti melahirkan dengan operasi untuk
anak keduanya, yang merupakan cucunya yang ketiganya, terlihat dan terdengar
jelas kekhawatirannya, ya operasi Caesar mungkin sangat asing karena beliau
melahirkan 5 orang anak dengan persalinan normal, begitupun 2 cucu yang lahir
setelahnya. Ibunya bagaikan macan yang
selalu mendesak suster untuk bisa menemui anaknya yang baru selesai dioperasi,
dan nalurinya yang kuat sebagai ibu bisa mengetahui bahwa sesuatunya tidak
berjalan lancar sebagimana mestinya.
Dikemudian
hari setelah keluar Rumah Sakit, anaknya itu baru mengetahui bahwa Ibunya
sangat cemas dan khawatir karena tidak bisa menemui anaknya setelah operasi,
dia memaksa suster dan bahkan mengancam akan menuntut Rumah Sakit jika terjadi
sesuatu dengan anaknya dan akhirnya pihak Rumah Sakit berterus terang bahwa anaknya
yang barusan dioperasi mengalami
pendarahan dan ada obat yang cukup mahal sebagi alternatif sebelum solusi akhir
transfusi darah dilakukan, hal itu yang
membuatnya sangat marah dan langsung meminta Rumah Sakit untuk memberikan saja, bahkan
obat yang paling mahal sekalipun untuk menolong
anaknya itu.
Wajah yang sangat cemas dan khawatir saat
menengok anaknya sangat terlihat jelas,
rasa gusar dan gelisah terlihat walaupun sebisa mungkin beliau tetap
membesarkan hati anaknya..
Beliau yang saat itu masih bekerja
diusianya yang menjelang memasuk usia pensiun, selalu setia menunggu anaknya
itu dimalam hari, ya beliau setiap pagi
bekerja sampai sore menjelang malam dan pulang bekerja langsung menunggui
anaknya di rumah sakit bergantian giliran menjaga anaknya yang baru melahirkan
dan masih terbaring lemah tak berdaya karena sang menantu tidak dapat menunggui istrinya dimalam hari.
Terbangun
dimalam hari dan menyaksikan ibu tercinta yang sudah mulai menua , dan tertidur lelah di sofa, seketika semua
perasaan dan perasangka yang sudah tertanam bertahun-tahun lenyaplah sudah, ya,
Ibunya bekerja keras sepeninggal suami tercintanya untuk membesarkan kelima
orang anaknya selama ini. Ibu yang
tangguh dan penyayang dengan caranya sendiri, memang Ibu itu tidak sering mengumbar pelukan, belaian atau kata-kata sayang, tapi dia memiliki cara sendiri untuk
mengungkapkan kasih sayangnya.
Anaknya itu merasa bahwa Ibunya sangat mencintainya dan
menyayanginya. Selama ini dia seharusnya sudah menyadarinya
tapi dia selalu berusaha menyangkalnya. Ya ini adalah sebuah kisah nyata, anak itu adalah
saya, dan setelah memiliki anak, tentu saya pun sangat menyayangi anak-anak
saya dan saya mengerti bagaimana perasaan seorang ibu dan kasih sayangnya
untuk anaknya yang tiada batas.
Saya
bersyukur sekali memiliki beliau sebagai Ibu saya, Ibu terhebat, Ibu yang
sangat menyayangi anak-anaknya, Ibu yang penyayang dan punya hati yang luas
seluas Samudera. Dan juga sangat bersyukur
sekarang diberikan kesempatan untuk bisa tinggal didekat beliau yang sekarang lebih banyak sendirian diusia
tuanya.
Bersama 5 anak, 4 menantu dan 7 orang cucu |
Senang sekali bisa posting ini di hari ini 7 November 2014, bertepatan dengan milad beliau yang ke- 61, sudah 61 tahun usia beliau, mudah-mudahan beliau selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam lindunganNya. Amin.
happy birthday ya buat ibunya.. semoga selalu sehat...
ReplyDeletedan good luck buat kontes nya! :)
trims ucapannya ko Arman
Deleteah, jadi terharu baca postingannya... semoga ibu tetap diberi kesehatan di usiau senjanya....
ReplyDeleteAmin, makasi banyak jeng
DeleteIbu.... ternyata sangat sangat berharga ya
ReplyDeletetak ternilai
Semoga Ibu diberikan umur yang panjang
amin, makasi banyak Elsa
Deletekadang memang ibu itu sayang hanya saja gak bisa mengungkapkannya
ReplyDeleteatau malah kadang anaknya kurang peka kalau ibunya itu sayang, hehe
he he mungkin dua2nya mba...
DeleteTerima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan : Hati Ibu Seluas Samudera
ReplyDeleteSegera didaftar
Salam hangat dari Surabaya
sama-sama Pakde
DeleteDulu aku jg pernah mba,,lbh deket dg papa drpd mama,,tp lama2 jg ilang sndiri,,skrg dg papa dn mama ya sama deketnya,,trlebih stlh sering tau seperti apa mandirinya mamaku,,
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah dekat dengan 22nya ya Mba Tita
DeleteSelamat milad untuk ibunda ya mb..semoga selalu sehat dan bahagia aamiinn yaa rabb..
ReplyDeleteamin, makasi byk mba Enny
DeleteTerharu bacanya mba..
ReplyDeleteSelamat ulangtahun buat Ibu yah mbak :)
makasi banyak mba yeye
DeleteBerkunjung disini,, salam kenal semua... Nice Blog..
ReplyDeletetrims banyak kunjungannya....salam kenal juga
DeleteMet ultah buta ibunya ya mak, oga sehat selalu aamiin
ReplyDeleteamin, makasi mak ...
Deleteaamiin :)
ReplyDeletedulu, saya jg sering berprasangka macem2 sama ibu saya, ngerasanya beliau lbh sayang sm adik saya hihihi...
he he he he iya.....sayapun dulu gitu, sekarang malahan bersyukur sekali punya adik banyak he he he (dulu terpengaruh 2 anak cukup kayaknya..)
DeleteTerharu bacanya Mbak.
ReplyDeleteSering dengar cerita bahwa anak perempuan sering tidak cocok dengan ibunya. Apalagi dengan situasi seperti cerita Mbak, yang merasa kurang diperhatikan, saya pun mungkin juga bisa menduga demikian.
Umur memang mendewasakan kita. Saat kita muda penuh emosi dan pengaruh sehingga berprasangka buruk. Namun saat usia bertambah, pikiran pun mulai terbuka.
Begitu pula saya Mbak, bisa melihat bahwa orang tua sebenarnya penuh kasih sayang tak terukur pada anak-anaknya.
Happy milad buat Ibu ya...
iya mom vaya, usia mendewasakan kita...
DeleteTerimakasih ya mom
Wah, kisah yang mengharukan :) Selamat ulang tahun untuk ibunya, ya. Keluarga besar ternyata. Kalau aku cuma berdua soalnya, hehehe :)
ReplyDeleteiya mba, makasi banyak ya
DeleteAh, pengen nangis bacanya :'( Iya, terkadang apa yang kita pikirkan belum tentu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Itulah sebabnya Islam menganjurkan kita untuk selalu berprasangka baik, apalagi terhadap ibu :)
ReplyDeleteiya mba...intinya harus selalu berprasangka baik ...
Deleteterharuuuu mba Fit bacanya :") semoga Ibu sehat-sehat selalu dan panjang usia ya. aamiin
ReplyDeleteamin, makasi banyak mia
Deletewaah... postingan ini menjadi kado terindah di hari ultah ibunda ya mak...
ReplyDeletehi hi sayang beliau gak baca blog jeng...
DeleteSelamat ulang tahun buat Ibunda.....semoga sehat dan bahagia selalu :)
ReplyDeleteamin, trims banyak jeng
DeleteFotonya bagus, ibunya berwarna sendiri... hehehe
ReplyDeletehi hi hi iya.....
Deleteselalu ada prasangka terhadap ibu....yang akan berakhir dengan penyesalan...., padahal ada surga ketika bakti terhadapnya tanpa jeda...
ReplyDeletetrims sdh mampir mba Nova
DeleteAlhamdulillah ya masih diberi umur hingga kepala 6. Semoga senantiasa sehat wal afiat. :))
ReplyDeleteIya Mak, seringkali kita merasakan kecewa atau bahkan rasa kesal pada ibu, namun pada akhirnya kita tersadar bahwa kasih sayang ibu jauh lebih besar dari rasa kecewa yg kita miliki. :))
Amin, makasih banyak mbak HIlda...
Deleteselamat ulang tahun untuk ibu, Mbak. Smeoga sehat selalu :)
ReplyDeleteamin..makasih banyak Bunda ke2Nai
DeletePostingannya bikin aq terharu, Mb Fitri. Jadi pengin dekap ibuku nih huhuhuuu... mungkin selama ini aq juga sering melakukan hal ini kepada ibuku :(
ReplyDeleteiya mba..makasi
DeleteTolong kiim Profil Penulis dalam bentuk narasi satu paragraf untuk saya masukkan ke dalam naskah buku yang saya terbitkan yang merupaka kumpulan artikel peserta Kontes ini ya Jeng.l
ReplyDeleteLewat email boleh, lewat inbox di facebook juga boleh.
Terima kasih
siap Pakde...tks
Delete