April lalu sebelum cabut gigi yang ke 2, drg meminta untuk rontgen gigi Panoramic dulu.......ibu ma ay baru kali ini liat rontgen gigi yang numpuk-numpuk kayak gini,kata drgnya sih anak seusia mas dzaky memang gitu rontgen giginya, bakal gigi dewasa sudah tumbuh.   Si mas waktu kecil dulu makannya diemut, dan juga kelamaan mimi susu pake dotnya ..sikat giginya termasuk rajin ...tapi giginya banyak yang rusak, drg bilang untuk anak-anak kalo giginya ada yang bolong menyebarnya cepat sekali,....jadilah mas dzaky jadi sering bolak - balik ke dokter gigi, mudah-mudahan gigi dewasa mas bisa rapih nantinya. Ini ibu mau kasih artikel yang ibu dapat dari ayahbunda dan tabloid Nova....untuk informasi dan pengetahuan tentang gigi anak, mudah-mudahan berguna.
P  erawatan gigi sejak dini merupakan satu langkah penting agar gigi  anak sehat, sekaligus modal bagi percaya dirinya kelak. Berikut beberapa  hal sekitar kesehatan gigi.
PERTUMBUHAN GIGI
* Beda Tumbuh Gigi dan Erupsi Gigi 
Tumbuh gigi adalah pertumbuhan bakal gigi sejak dalam rahim, tepatnya  sejak trimester pertama atau saat janin berusia 4 minggu dan  berlangsung sampai bayi lahir. Sedangkan erupsi gigi adalah munculnya  gigi dari gusi yang terjadi setelah kelahiran.
Erupsi pertama biasanya terjadi pada usia 6-8 bulan. Namun masih  dikatakan normal bila baru terjadi di usia 12 bulan. Selewat itu, perlu  ke dokter gigi untuk mencari penyebabnya. Keterlambatan bisa karena ada  kelainan atau ketidaksempurnaan pertumbuhan gigi. Misalnya, karena tak  punya benih gigi sehingga tak akan pernah terjadi erupsi. Ada-tidaknya  benih bisa dilihat dari rontgen gigi. Dari situ akan terlihat  pertumbuhan benih gigi susu dan gigi tetapnya. Sekaligus bisa dipastikan  normal-tidaknya pertumbuhan gigi anak.
Kadang terjadi pula erupsi lebih awal. Ini juga dikategorikan  kelainan pertumbuhan. Soalnya, tak semua gigi yang muncul itu, punya  akar gigi, melainkan semacam tonjolan dari gusi yang keras. Jadi,  tampilannya seperti gigi, tapi tak punya akar. Erupsi gigi dini mesti  dilihat, mengganggu atau tidak. Yang masuk kategori mengganggu di  antaranya adalah gigi goyah. Selain bisa membuat bayi rewel karena rasa  sakit yang ditimbulkannya, juga dikhawatirkan tanggal sewaktu-waktu  hingga bisa tertelan bayi. Tak ada jalan lain, harus dicabut. Toh, gigi  akan tumbuh lagi.
Pertumbuhan dan perkembangan gigi anak bersifat individual. Salah  satunya tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, disamping  makanan yang dikonsumsi. Jika anak diperkenalkan makanan padat sesuai  tahapan perkembangannya, rahang pun terangsang untuk tumbuh. Dampak  menguntungkan berikutnya, ketebalan gusi menipis hingga gigi pun akan  cepat tumbuh. Pemberian vitamin untuk merangsang pertumbuhan gigi pada  bayi bisa saja dilakukan asal sesuai anjuran dokter.
- Bayi lebih rewel karena gusi terasa sakit dan gatal.
- Pipi berwarna merah, begitu juga gusi bayi yang terlihat agak bengkak.
- Bayi banyak mengeluarkan air liur.
- Biasanya kehilangan nafsu makan karena ia merasa tidak nyaman akibat rasa gatal dan tak enak di sekitar mulut.
* Cara Mengurangi Kerewelan Saat Erupsi Gigi
- Beri makanan lunak dan agak dingin
- Tekan-tekan bagian rahangnya dengan lembut menggunakan jari-jari tangan. Jaga jangan sampai kuku jari melukai wajahnya.
- Beri mainan khusus (teether) untuk digigit-gigit. Buah dan sayuran, seperti apel dan wortel juga bisa membantu. Gigitan ini dimaksudkan untuk mengalihkan rasa gatal yang muncul di sekitar gigi.
- Bila terjadi demam, beri parasetamol tapi sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.
GIGI SUSU
Gigi susu yang pertama muncul adalah gigi seri bawah, terletak di  tengah depan. Kemudian baru gigi seri tengah atas, meski bisa saja  terjadi sebaliknya. Menyusul berikutnya adalah 4 gigi seri samping atas  dan bawah. Di usia 12-24 bulan, muncul 4 geraham depan atas dan bawah.  Diikuti 4 gigi taring bawah dan atas serta 4 geraham belakang atas dan  bawah. Semuanya berjumlah 20 buah.
Pertumbuhan gigi susu akan berhenti di usia 3 tahun kemudian satu per  satu tanggal, digantikan gigi permanen yang berjumlah 32 buah saat anak  menginjak usia 5-6 tahun. Sementara yang terakhir muncul adalah gigi  geraham bungsu pada usia 19 tahun.
Kerusakan gigi terjadi akibat perawatan yang tidak tepat. Gigi yang  tak dibersihkan, lama-lama akan ditutupi lapisan yang disebut plak.  Kondisi ini bisa diperparah jika si kecil sering mengonsumsi makanan  yang mengandung gula dan tepung. Sebab, bakteri yang terdapat pada plak  akan bereaksi dengan gula/tepung, kemudian menghasilkan asam yang dapat  merusak email atau lapisan pelindung gigi. Serangan asam yang  berlangsung terus-menerus membuat gigi rusak, berlubang.
Karena itu gigi harus dirawat sejak dini demi mencegah kerusakan yang  lebih parah. Memang tak mudah melarang anak menjauhi gula atau permen.  Yang bijaksana adalah mengendalikan kebiasaannya mengonsumsi jenis  makanan ini dan sesegera mungkin bersihkan gigi dari sisa-sisa makanan  itu sehabis memakannya.
Untuk bayi, bersihkan gigi dengan kain kasa yang telah dibasahi air  hangat. Bagi yang sudah agak besar, biasakan berkumur dan minum air  putih usai makan. Ajarkan anak menyikat gigi. Awali dengan sikat tanpa  pasta, baru sedikit demi sedikit beri pasta gigi dengan berbagai rasa  yang disukai anak. Lakukan kegiatan ini minimal 2 kali sehari, sesudah  makan dan menjelang tidur malam.
SUPLEMEN GIGIFluor dan kalsium merupakan unsur penting dalam pembentukan gigi dan  tulang. Fluor diperlukan untuk mengurangi timbulnya kerusakan gigi dan  mencegah karies. Bisa didapat dari air mineral yang biasa kita minum.  Bila terjadi perubahan warna gigi pada anak, pertanda giginya kekurangan  fluor. Kondisi semacam ini biasanya terjadi di daerah yang airnya  mengandung sedikit fluor. Perlu-tidaknya suplemen fluor, sebaiknya  dikonsultasikan dengan dokter gigi.
Sedangkan kalsium berguna untuk pertumbuhan mahkota gigi tetap.
Pasta gigi umumnya memiliki unsur deterjen agar berbusa, pemoles (polish)  agar kesat dan bersih, serta kalsium, pewarna, perasa, dan fluor. Untuk  si kecil, pilih pasta gigi khusus untuk anak dengan kandungan fluor  rendah, sekitar 1 ppm (part per million)  atau berkisar antara 0,5 hingga 1 persen dari seluruh kandungan pasta gigi.
Gunakan pasta sesedikit mungkin. Ukuran sederhananya menurut standar  kedokteran adalah sebesar biji kacang hijau. Bahkan untuk anak di bawah 3  tahunm dianjurkan tak memakai pasta gigi sama sekali. Cukup air matang,  kecuali ia sudah pandai berkumur mengeluarkan busa pasta gigi. Untuk  lebih amannya, pilih pasta gigi yang tidak mengandung fluor. Faras Handayani
- Sikat gigi anak sekurang-kurangnya 2 kali sehari, terutama sebelum tidur. Untuk bayi dan balita sebaiknya tidak menggunakan pasta gigi karena sering tertelan atau ditelan. Menurut penelitian, dengan menyikat gigi secara benar, baik, dan sempurna, dengan atau tanpa pasta gigi, hasilnya sama saja.
- Bawa anak ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
- Biasakan anak makan makanan bergizi.
- Jangan biarkan anak tidur dengan dot berisi susu, jus buah atau sesuatu yang manis-manis.
- Biasakan anak berkumur air putih setelah ngemil atau makan makanan berprotein atau berkarbohidrat tinggi. Semakin lama sisa makanan terjebak di rongga mulut, sisa makanan tadi berubah menjadi asam yang sangat disenangi oleh bakteri, terutama streptokokus mutans, yang bisa memicu timbulnya lubang pada gigi.
- Apabila gigi tetap telah tumbuh, mulai ajarkan anak cara membersihkan celah-celah gigi menggunakan benang gigi (floss) setiap malam.

 
 
 
 
 
 
disimpen dulu mbak tipsnya :D
ReplyDeletewah, ponakan saya seringnya kalo tidur sambil ngedot >.<
saya lagi kena masalah gigi saat ini....hiihiiii...tambalannya pecah...males banget deh ke dokter gigi...
ReplyDelete:)
tips yang berguna nih,gigi pascal masih bagus semua. jadi bingung nanti tanggalnya gimana ya
ReplyDeletepemilihan sikat gigi dan pasta gigi pun katanya bepengaruh juga kalo udah tumbuh gigi dewasanya. nggak boleh lagi pake pasta khusus anak-anak, karena kandungannya udah beda.
ReplyDeleteih, ngeri juga ya foto rontgennya.. giginya tumpuk2 gitu. tinggal tunggu yang gigi susunya copot
yah kunjungan rutin ke dokter gigi harus dibiasakan dari kecil ya...
ReplyDeleteTip yang sangat bagus banget...terutama untuk keluarga muda / yg baru punya baby....ken gigi sangat penting diperhatikan dari awal pertama kali tumbuh....
ReplyDelete@Bunda Loving=iya bunda, biar giginya dijaga mulai dini.
ReplyDelete@Arman=biasanya kalo dah ada yang dirasain baru pergi ke drg ya.
ReplyDelete@Gaphe=iyah kita juga ngeri, sampai gak sabar nunggu hari seninnya buat ketemu drgnya lagi.
ReplyDelete@Lidya=kalo bagus, gak usah khawatir mom.
ReplyDelete@Nufri L Sang Nila= kok bs pecah tambalannya?
ReplyDelete@Ajeng Sari rahayu=boleh mbak.
ReplyDeleteTerakhir ke dokter gigi uda lebih dari tiga tahun yang lalu, dan berharap itu yang terakhir kali, waktu itu tambal gigi kiri bawah, baru berapa bulan tambalannya bolong lagi tapi alhamdulillah sudah nda kambuh lagi sakitnya, mungkin akar giginya sudah pada mati.
ReplyDeleteemang urusan gigi ga bisa dianggap sepele ya.. baru-baru ini giginya asyah muncul banyak item2 gitu, dan kata dokter itu bukan karena plak/kotoran/makanan tapi karena air.. hwaaaa.. susah kan tuh.. masa mesti pindah rumah? dan si bercak item itu ternyata menyerang semua keluarga :( untungnya dokternya tante sendiri jd bs minta diskonan hehehe..
ReplyDeletebtw, aku ngeblog disini skrg.. http://marubunnytown.com
mampir yak.. :D
Gigi Desti termasuk rapi & baru tanggal 1 kali.
ReplyDeleteTips yg ini harus disimpen, nih. TFS, ya
gigi fauzan termasuk jelek, bagian depannya roges, geraham belakang udah ada yang di tambal, masih satu lagi yg berlubang.
ReplyDeleteMudah2an aja gigi dewasanya gak bermasalah.
Mantap deh !! Tips yang bermanfaat...
ReplyDeleteOooo...kalo seumuran Dzaky hasil rontgen giginya numpuk-numpuk gitu ya mbak... Baru tau, agak ngeri juga liatnya ya, hehehe...
ReplyDeleteTks buat tipsnya, mbak. Syukur Raja sejak usia 9 bulan udah lepas dari dot dan sikat giginya juga rajin meski belum pake pasta gigi :D
dulu aku waktu kecil kayak begitu tuch...giginya numpuk2...karena gigi susunya belum copot tapi gigi barunya udah nongol....caling kalo kata orang mahh.....tapi untunglah udah gedenya giginya ngga gingsul.....
ReplyDeleteBaru liat rotgen gigi kayak gitu rupanya hehe..
ReplyDeleteFarrelku gigi depannya itu ga bagus krn jarang sikat gigi. Disuruh suka ga mau, kita yg sikatin pun byk tingkahnya.
Tfs mba..
TFS mbak . maaf baru berkunjung .. aku juga lagi worry nih takut gigi Farras berlubang .. seneng makan yg manis 2 tapi gosok giginya males .. padahal dulu paling rajin gosok gigi :(
ReplyDeleteSebenarnya banyak faktor untuk masalah erupsi pada gigi,,, namun faktor Eksternal lebih banyak berperan pada anak-anak balita..........
ReplyDeletetfs mbak... bolak balik ke dokter gigi emang PR banget ya. ngalamin sendiri nih krn kyara juga lagi perawatan. cape bolak balik dan capek duitnya hehe....
ReplyDeleteSudah lama nggak main ke sini, untung ada BB ya :)
ReplyDeleteAnak-anakku giginya juga berantakan, terutama si sulung Lily, thanks untuk artikelnya Fitri.
tengkiu Mba artikelnya, bagus banget loh buat nambah2 pengetahuan tentang gigi anak
ReplyDeleteZahia dulu tumbuh giginya telat banget. kalo gw kaga salah 1,5 taun baru tumbuh gigi pertama. Ampe2 ngeri gw ngebayangin Zahia ga akan punya gigi hehehe
yang jadi masalah sekarang, tu anak 3 gigi bagian depan dah karies. Dooohh, padahal giginya disikat sehari 3x :-(
hhm... aku harus siap merawat giginya Dija nih...
ReplyDeleteartikel yang ok nih mba...
ReplyDeletewaduh jadi inget nih Malena juga harus balik ke dokter gigi euy...
ReplyDelete@Malena=giginya kenapa Malena?
ReplyDelete@Entik=tks jeng
ReplyDelete@Elsa=insya allah gg dija bagus yach..
@Boenda Soesan=Zahia suka yang manis2 ya?
@IndahJuli=tks dah mampir mba
@Motik=iyah jeng bener2, cape bolak balik ma duitnya itu
@Inda Bunda Farrel=sama2 bun.
ReplyDelete@BlogKeluarga=thanks buat infona
@Bunda Farras=nti dah mulai tanggal, kita yg deg2an yah bun..
@Nia=wah mom nia dulunyankayak gitu ya ggnya, skrg bagus khan mom?