Ada cerita bagus dari Milist Tetangga yang mau di share nih .
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _________ ________
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _________ ________
Kisah Nyata, seperti termuat dalam harian Xia Wen Pao, 2007)
Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7
tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue
dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh
kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya,
seperti anak kecil lain.
Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat
keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei
menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru.
Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak
terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan. Putrinya
benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi
bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti
pesannya.
Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk
menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan
niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi? Mereka harus dapat uang
untuk makan.
Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan
dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi
pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.
Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu
tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang
membeku dan sudah tidak bernyawa.. Siu Lan berteriak membelah kebekuan
salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak.
Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah.
Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil
meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari
tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya.
Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan
mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang
masih berantakan namun tetap terbaca :
"Hi..hi..hi. . mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat mama. Aku
membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk
membeli biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi.. mama selamat ulang tahun."
* * * *
Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi
kita, karena persepsi kita belum tentu benar adanya...
Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7
tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue
dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh
kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya,
seperti anak kecil lain.
Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat
keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei
menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru.
Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak
terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan. Putrinya
benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi
bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti
pesannya.
Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk
menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan
niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi? Mereka harus dapat uang
untuk makan.
Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan
dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi
pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.
Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu
tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang
membeku dan sudah tidak bernyawa.. Siu Lan berteriak membelah kebekuan
salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak.
Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah.
Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil
meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari
tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya.
Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan
mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang
masih berantakan namun tetap terbaca :
"Hi..hi..hi. . mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat mama. Aku
membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk
membeli biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi.. mama selamat ulang tahun."
* * * *
Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi
kita, karena persepsi kita belum tentu benar adanya...
__._,_.___
pertamaxxxxxxxxxxx.....
ReplyDeleteaku juga dapet kisah ini di milis SMA ku....
ReplyDeletebanyak yahh kisah2 bagus seperti ini kalo dishare lewat milis2...
duuh.. sedih bacanya.. sampe gak sadar.. bacanya sambil nyiumin Shasa yg lg bobo...
ReplyDeletesedih banget,,,
ReplyDeleteTragis bgt..lesson buat kita adalah kita akan merasa lebih kehilangan seseorang/sesuatu itu berarti setelah seseorang/sesuatu bener2 hilang dr kita,OKI selalu hargailah apa yg ada sekecil apapun,no matter what!!tul gak mom...?
ReplyDelete