Thursday, August 22, 2013

Museum Ullen Sentalu Kaliurang-Yogyakarta

Lanjutan perjalanan  libur lebaran kita ya.
Segar juga setelah istirahat perjalanan 5 Jam Semarang Yogya hari Minggu kemarin.
Di Yogya ini Ay memutuskan untuk memakai Sopir, dan sang Sopir  sudah datang sejak pukul  8 Pagi, namanya Om Ipung, tujuan pertama ke Museum Ullen Sentalu di Kaliurang, waktu terakhir ke Yogya tahun 2010 lalu, Ibu dah minta ay untuk kesini, sudah ke Kaliurang sih, tapi museumnya gak ketemu, untung om Ipung tau jalannya. Dan kita beruntung sekali  Senin itu museumnya buka, biasanya tiap Senin tutup. Sebentar saja sudah sampai, dan kita bisa merasakan dinginnya udara di Kaliurang, bisa langsung beli tiket tapi mesti menunggu dulu sampai jam 9 tepat, karena jam segitu baru dibuka museumnya. Disarankan bawa payung karena sering hujan, tapi pas kita datang, cuacanya bagus, cerah banget deh.


Loket Antik tempat membeli tiket.





Dengan tiket masuk Rp 30 Ribu untuk orang dewasa dan Rp. 15 Ribu untuk anak-anak, kita mendapatkan guide dan free parking, dan waktu tournya diberitahukan sekitar 50 menit, memang harus ada guide ya karena didalam museumnya itu masuknya kalau gak ada guide bisa muter-muter nyasar, didalam kita tidak diperkenankan untuk mengambil gambar, overall bagus banget, Ibu suka deh...jadi museum ini milik pribadi, milik keluarga Haryono yang masih kerabat keraton.

Pertama kali masuk, kayak masuk ke gua gitu, Gua Selo Giri namanya disitu ada semacam keterangan soal pendirian museum ini, dan gamelan jawa yang dipakai untuk mengiringi puteri keraton menari.


Yang paling Ibu suka adalah liat lukisannya, bagus-bagus banget, berasa banget bagusnya lukisan itu apalagi pas ada lukisan Puteri Keraton yang 3 Dimensi, matanya bisa ngikutin kita lho, dan sepatu kuningnya kayak menonjol gitu.

Ibu juga suka banget sama ruangan khusus untuk Gusti Nurul,  Ruang Putri Idaman namanya.  Ruang ini merupakan album hidup GRAy Siti Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardhani Soerjosoejarso, atau lebih dikenal dengan nama Gusti Nurul. Putri  HRH Mangkunegara VII dengan permaisuri GKR Timur Mursudariyah ini merupakan salah satu putri tercantik di masanya, saat ini beliau masih hidup dan usianya  sudah 91 tahun.
foto diambil dari mengenal gusti nurul, puteri keraton yang luar biasa.

Waktu itu yang barengan kita ada keluarga dengan 2 orang anak laki-laki, anak yang kecilnya seumuran Fai, mereka datang dari Batam, serta ada pasangan muda, jadi kita total barengan 6 orang dewasa dan 5 orang anak, rombongan pertama pagi itu.

Fai dan teman seumurannya itu kelihatan agak bosan, si anak itu bilang kapan ini selesainya dan bilang mana Robotnya, kayaknya masuk kesini diiming-imingi Robot deh.., hi hi hi....pas bagian ada aksara Jawa di dinding, Fai protes ke Guidenya kenapa itu hurup n dibilang Ra..hi hi hi...Fai fai...
Gambar aksara Jawa dari damarweb.blogspot.com -

Break Pertama boleh foto-foto setelah menikmati minuman spesial di ruangan Bale Nitik Rengganis.


Ruangan terakhir setelah dari sini melewati koridor  Retja Landa, dimana ada arca Ganesha, arca gajah lambang pengetahuan adalah ruangan Sasana Sekar Bawana, Disini ada lukisan Sultan Hamengkubuwono X dan GKR Hemas ketika menerima kunjungan Pangeran Charles dan Lady Diana, juga ada lukisan tari Bedaya Ketawang sedang ditarikan di hadapan Panembahan Senapati. Bedaya Ketawang termasuk tarian yang sakral, dan hanya boleh ditarikan oleh para gadis perawan yang tidak sedang datang bulan.  Tarian ini ditarikan oleh 9 orang, dan dipercaya bahwa di tengah-tengah tarian, Kanjeng Ratu Kidul akan turut menari sebagai penari ke-10. Dalam lukisan tersebut, kehadiran Nyi Loro Kidul ditampilkan dalam bentuk penari ke-10 yang kelihatan kayak menerawang di atas penari-penari lainnya.
Lukisan terakhir di ruangan ini adalah  lukisan Paes Ageng, atau tata rias pengantin wanita gaya Yogyakarta, bahkan ada patungnya juga .

Setelah itu kita foto-foto di dekat toko suvenirnya, ada baju - baju batik dan tas dowa kelihatan dari luar, ibu ma anak-anak gak masuk ke toko suvenirnya, kita foto-foto sebentaran dan langsung lanjut untuk acara berikutnya.

 Lebih lengkap tentang Museum ini bisa dilihat disini :

Ullen Sentalu
www.ullensentalu.com
Jl Boyong Kaliurang, Sleman Yogyakarta
(Tel. +62 274 895161) .

22 comments:

  1. Jadi tahu degh, ada Gusti Nurul :)
    Pengen ke Yogyaaaaa.....

    ReplyDelete
  2. Museumnya sepi ya? Aku heran minat mengunjungi museum itu kok minim bgt, pdhl utk anak2 lebih mendidik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin masih sepi karena masih suasana lebaran jeng

      Delete
  3. Satu dua kali saya pernah membaca mengenai museum ini ... dan kesan saya sama ...
    Museum ini saya rasa layak untuk di kunjungi ...

    Terima kasih informasinya

    salam saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya malah baru sekali ini baca, baru tau juga. ternyata ada museum sekeren ini di jogja yaa... jadi pingin kesana juga

      Delete
    2. iya Elsa...Worthed buat dikunjungi mueseumnya.

      Delete
  4. sampai djogja to mba? duh ga mampir rumahku? rumahku di jl. kaliurang km 13 lho..., besok2 kalau ke djogja kabar-kabari ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah sudah dekat kerumah Entik ya, mdh2an lain kali bisa mampir ya

      Delete
  5. salam kenal...
    wah,catet ah...bener2 antik ya tempatnya mbk

    ReplyDelete
  6. sy pengen juga dtg ke sini. Tp kyknya kl bawa anak2 juga bakal kayak Fai. Mereka bakal bosen, pdhl sy pengen bgt :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah agak besaran, mdh2an gak bosan ya Bun..

      Delete
  7. Wah tapi memang si putri itu cantik sekali mbak.... ayu sekali. Sekarang saja orang-orang pasti melihat dia adalah kecantikan yang klasik.

    ReplyDelete
  8. baca ini suamiku jadi pengen ke jogja....secara beliau pernah 20 tahun tinggal di jogja.....nostalgia....

    ReplyDelete
  9. museumnya klasik banget ya Bun, jadi pengen main ke sana

    ReplyDelete
  10. Waahhh ntar ke jogja mesti dicatet ini mau kesini jg aahhh.. Hehe...

    ReplyDelete

ikutan yuks

Kumpul Keluarga di Lembang sebelum ada Omicron

 Sekarang sudah normal lagi ya kayak biasanya, cerita tersisa tahun 2021 lalu. Bulan November 2021 pecah telor, akhirnya kumpul-kumpul  lagi...